Pemandang Bagus Yang Tak Disangka.KARIMUNJAWA
Tidak Perlu Kita keluar Dari Negara Kita INDONESIA Kalau Hanya Inging Memperoleh Pemandangan Indah,Karena Kita Punya Karimunjawa Yang Bisa Mewakili Keindahan Dunia.
This is default featured slide 2 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.
This is default featured slide 3 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.
This is default featured slide 4 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.
This is default featured slide 5 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.
Kamis, 08 Oktober 2015
Desa Parang
Berita Umum
Kisah di Balik Penemuan Kapal Selam Nazi di Laut Karimunjawa
Mengarungi lautan, tak hanya dilakukan nelayan pencari ikan. Para
arkeolog bawah air dari Pusat Arkeologi Nasional juga melakukan hal yang
sama. Bedanya, mereka bukan untuk mencari ikan, melainkan menguak
keberadaan situs sejarah di perairan Indonesia.
Baru-baru ini
mereka berhasil menemukan sebuah bangkai kapal selam U-Boot milik
tentara Nazi, Jerman, di perairan Laut Jawa, tepatnya di Karimunjawa,
Jawa Tengah.
Salah satu dari tim arkeolog bawah air Pusat
Arkeologi Nasional itu adalah Shinatria Adityatama. Dia menceritakaan
sedikit kisahnya menyelam dan menemukan bangkai kapal itu.
Adit,
sapaan akrab pemuda kelahiran Yogyakarta, 9 Desember 1987 ini,
mengatakan dirinya baru mengetahui keberadaan bangkai kapal selam
tersebut dari seorang nelayan di kawasan Karimunjawa. Tepatnya pada 2
tahun lalu. Ketika itu, dia bersama salah satu rekannya sedang melakukan
hobi menyelamnya di daerah Karimunjawa.
"Saya lagi nyelam waktu
itu, 2 tahun lalu. Saya tahu dari nelayan. Nelayan itu bilang kalau mau
melihat ada kapal berbentuk tabung ada di tengah laut," kata Adit ketika
ditemui di kediamannya di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu
(20/11/2013).
Mendapat informasi itu, Adit tak langsung menyelam.
Dia bersama temannya itu kemudian melakukan riset dan mencari tahu
jenis kapal yang tenggelam tersebut. Tak hanya itu, Adit juga melapor ke
Pusat Arkeologi Nasional.
Penasaran dengan infromasi keberadaan
kapal selam yang karam itu, Adit yang pada saat itu masih menjadi
mahasiswa Universitas Gajah Mada berniat bergabung dengan Tim Pusat
Arkeologi Nasional. Usai lulus dari Fakultas Arkeologi pada 2012, rasa
penasaran terhadap bangkai kapal selam itu agak sedikit terbuka.
Dia
akhirnya berkeja sebagai peneliti di Pusat Arkeologi Nasional pada saat
itu dan terus melakukan riset tentang keberadaan bangkal kapal selam
tersebut. Setelah melakukan riset panjang, kemudian dibentuklah tim yang
terdiri dari 16 orang untuk melakukan pencarian bangkai kapal tersebut.
Tim
gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai
Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta
beberapa penduduk lokal yang telah mengunjungi situs sebelumnya akhirnya
bergerak mencari keberadaan kapal selam itu.
Tim tersebut
berangkat tidak menggunakan kapal speed boat atau kapal mewah. Dengan
menumpang kapal yang biasa mengangkut sembako yang disewa, mereka mulai
bergerak. Tanggal 8 November 2013 malam, tim kemudian bergerak menuju
lokasi situs. Adit menuturkan, lokasi situs itu berjarak sekitar 10 jam
dari pulau Karimunjawa.
"Kami baru sampai ke lokasi pada 9
November dinihari. Tapi kami belum menyelam. Kami masih harus melakukan
pencarian berjam-jam sebelum berhasil menemukan titik keberadaan bangkai
kapal," tutur Adit.
Menurut Adit, tim baru terjun ke laut tempat
kapal itu sekitar pukul 05.00 WIB. Tak mudah memang, 6 jam kemudian
Adit dan timnya baru menemukan kapal itu sekitar pukul 13.00 WIB. "Kami
mulai terjun ke situs sekitar jam 5 pagi dan baru berhasil ketemu kapal
jam 1 siang," ucapnya.
Saat ditemukan tim penyelam, kondisi kapal
hanya tinggal separuh. Bagian buritan kapal atau bagian belakang kapal
sudah tidak ada. Namun kondisinya masih cukup baik untuk menunjukan
bentuk kapal selam
Proses pencarian dan pengangkutan sampal
artefak dari bangkai kapal memakan waktu sekitar 3 hari. Selama rentang
waktu tersebut, tim peneliti berada di tengah laut dan melakukan segala
aktifitas mereka di atas kapal. "Tiga hari kami di atas kapal saja,
segala aktivitas kami," ujarnya.
Dengan berbagai perlengkapan dan
perbekalan yang sudah disiapkan, tim menghabiskan waktu selama 3 hari
menetap di situs yang berada di tengah laut.
Dalam satu hari, ada
3 tim penyelam yang masuk ke dalam situs. Setiap tim yang terdiri dari
2-3 penyelam secara bergantian melakukan penyelaman sebanyak 2-3 kali
dalam sehari. "Kami baru selesai tanggal 11 November karena cuacanya
memang sudah tidak memungkinkan," jelas Adit.
Sebelum berangkat,
tim memang sudah diingatkan bahwa dalam beberapa hari cuaca di laut akan
memburuk dan berbahaya untuk melakukan pelayaran. Oleh karenanya tim
berburu dengan waktu sebelum cucaca semakin memburuk.
Akhirnya
setelah berjibaku di tengah laut selama 3 hari, tim kemudian kembali dan
berhasil membawa beberapa sampel artefak untuk diteliti. Artefak
tersebut di antaranya, 2 buah piring dengan lambang Nazi dan merk pabrik
yang biasa memproduksi barang untuk keperluan angkatan bersenjata
Jerman.
Menurut Adit, piring tersebut diperkirakan adalah piring
produksi tahun 1939. "Kami hanya membawa beberapa sampel saja. Yang
kami bawa itu, untuk kami teliti kembali," tambahnya.
Selain itu
ditemukan pula kancing yang terdapat logo angkatan laut di atasnya,
teropong binocular, kacamata selam, pipa untuk nafas, batre/aki, sol
sepatu, penutup panel listrik, dan saklar instalasi listrik.
Meski
berhasil menemukan berbagai jenis barang bersejarah itu, Adit mengaku
masih belum dapat menemukan bukti kongkret dari jenis kapal selam yang
karam itu. Tak hanya itu, Adit dan timnya juga belum dapat menemukan
berapa awak di dalam kapal tersebut.
"Yang tidak kami temukan
adanya buku-buku prajurit yang ikut dalam kru kapal. Dari catatan
sejarahnya, setiap anggota Nazi yang ikut berlayar dengan kapal selam
ini mempunyai buku tanda pengenal. Tapi itu sudah tidak ada, dan kami
duga sudah hancur," jelasnya.
Sebagai seorang arkeolog, Adit menganggap pengangkatan bangkai kapal selam yang karam sekitar tahun 1944 itu tak perlu dilakukan. Menurut Adit, peninggalan sejarah yang berada di dalam laut sejatinya memang harus dibiarkan.
"Itu
sebagai bukti kalau di negara kita ini, dahulunya juga menjadi saksi
perjalanan sejarah dunia seperti kapal selam ini yang ada pada zaman
perang dunia kedua
Berita cuaca
Ratusan Wisatawan Tertahan di Karimunjawa
” Tinggi gelombang mencapai 3,5 meter praktiis, syahbandar tidak memberikan ijin berlayar pada hari Sabtu dan Minggu, namun jika Senin kita lihat perkembangan cuaca dulu ” ungkap Koordinator Pos Keselamatan Pelayaran Syabandar Jepara, Miswan, Sabtu (15/8).
Dalam jadwal pelayarannya , hari Sabtu ada beberapa trip pelayaran . Diantaranta KMC Expres Bahari berkayar dari Karimunjawa – Jepara dan pada siang harinya kembali lagi ke Karimunjawa . KMP Siginjay menyebrang dari Jepara – Karimunjawa . Sedangkan KMC Kartini seharusnya berlayar dari Semarang – Karimunjawa .
” Dan pada hari Minggunya kapal kapal tersebut bertolak dari Karimunjawa ,” katanya .
Lebih lanjut Miswan mengatakan, diharapkan para penumpang dan wisatawan bisa memaklumi.dan bersabar atas ditundanya pelayaran .
” Hal ini semata untuk mengedepankan keselamatan penumpang kapal , jika Senin mendapatkan informasi dari BMKG terkait cuaca membaik, kami akan memberangkatkan kapal ,” terangnya .
Rabu, 07 Oktober 2015
Wisata Pulau Karimunjawa
Pulau Tengah
Pulau Tengah merupakan pulau yang wajib di kunjungi apabila kita wisata ke Karimunjawa. Pulaunya sangat indah dan sudah memiliki fasilitas yang lengkap (dermaga, wc dan lain-lain) dibandingkan dengan pulau-pulau di kepulauan Karimunjawa lainnya. Pulau ini sangat cocok sekali buat wisata keluarga dan juga bisa untuk belajar snorkling karena terdapat 2 buah spot snorkling didekat pulau ini.
Keindahan Pulau Kecil Karimunjawa
Terdengar tempat wisata karimunjawa pasti terbayangkan pulau yang berpasir putih, biru laut dan desiran ombak yang tenang. Karimun jawa terdapat di Propinsi Jawa Tengah, atau tepatnya di kabupaten Jepara. Kepulauan Karimunjawa memiliki 27 pulau yang tersebar di perairan laut jawa atau di sebelah barat laut kota jepara.
Bentangan pasir putih dan lautan biru dengan ombak yang landai menjadikan Pulau Cilek atau Pulau Kecil sangat layak untuk dikunjungi. Pasir putih ditambah dengan beningya air laut pasti akan membuat anda betah berlama-lama di pulau ini. Selain itu perairan di sekitar pulau kecil terdapat banyak sekali terumbu karang yang sangat indah. Pulau kecil menjadi salah satu tempat favorit bagi yang hobi snorkeling ataupun diving karena pulau kecil mempunyai titik titik terumbu karang dan biota laut berupa ikan-ikan cantik yang cukup beragam.
Pulau Kecil atau penduduk setempat biasa menyebutnya pulau cilek terdapat di sisi timur kepulauan karimun jawa. Pulau ini bersebelahan dengan pulau tengah. Untuk menuju ke pulau ini dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari pulau terbesar. Pulau ini sebenarnya tidak berpenghuni, namun karena sekarang karimun jawa sedang booming maka sekarang terdapat 1 rumah yang dihuni penjaga pulau. Penjaga pulau ini bertugas membersihkan pulau dari sampah-sampah yang ditinggalkan oleh para wisatawan. Sekarang penjaga pulau juga menjual makanan kecil dan minuman untuk para wisatawan yang mampir ke pulau kecil karimunjawa.
Pengen tau lebih banyak tentang Karimunjawa buka aja link di bawah, kami dari pemuda kemujan, Karimunjawa. terima kasih atas perhatannya
Sumber : http://pedulikarimunjawa.blogspot.co.id/
Wisata Hutan Bakau Karimunjawa
Tracking Mangrove Karimunjawa
Tracking Mangrove Karimunjawa, salah satu daya tarik sendiri wisata karimunjawa, bagi anda yang suka dengan mangrove, anda wajib datang ke tracking mangrove ini, perjalanan dari alun alun karimunjawa kurang lebih 45 menit menggunakan sepeda motor, di sepanjang tracking ini anda bisa menikmati sejuknya mangrove di kanan dan kiri anda, selain itu terdapat beberapa pos peristirahatan jikalau anda ingin beristiraha dan befoto-foto di sekitar hutan mangrove ini. di tengah tengah mangrove terdapat gardu pandang yang tinggi anda bisa menaikinya untuk melihat keindahan sekitar tracking mangrove karimunjawa dari atas dan beberapa pulau dan pantai di karimunjawa.
Jika anda berkunjung ke tracking mangrove karimunjawa, anda bisa menemukan gardu pandang di area tracking mangrove karimunjawa ini. anda bisa menaikinya dan melihat dari atas tracking mangrove dan beberapa pulau di sekitar hutang mangrove karimunjawa ini.
Keindahan karimunjawa ternyata bukan hanya di pantai dan alam bawah laut karimunjawa, ternyata karimunjawa juga memiliki hutan mangrove yang begitu besar, tracking mangrove ini berfungsi sebagai pelestarian mangrove di karimunjawa yang mulai terkikis oleh modernisasi, semoga kita semua sadar bahwa mangrove adalah salah satu bagian penting dari ekosistem yang ada di laut dan di darat.
jadi jangan lupa berkunjung di tracking mangrove karimunjawa ketika anda berlibur dan berwisata di kepulaun karimunjawa.
Sumber : http://pedulikarimunjawa.blogspot.co.id/p/blog-page_17.html
Bukit Wisata Karimunjawa
Bukit Joko Tuwo adalah salah satu bukit[1] yang menghadap ke arah kota Karimunjawa, sehingga sunset bisa terlihat sangat indah berpadu dengan aktifitas di sekitar tepi laut Karimunjawa. Berjarak ± 300 meter dari pusat kota Karimunjawa, atau lebih tepatnya sebelah utara pasar Karimunjawa. Untuk menuju bukit Joko Tuwo dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil, dan dapat ditempuh juga dengan berjalan kaki sekitar 20 menit.
Lokasi di Indonesia
|
Informasi tempat wisata |
---|
Lokasi | Jepara. |
---|
Negara | ![]() |
---|
Koordinat | ![]() ![]() |
---|
Pengelola | Pemdes Karimunjawa |
---|
Jenis objek wisata | Wisata alam |
---|
Gaya | Bukit |
---|
Fasilitas | • Kerangka Joko Tuo • Tasbih Raksasa • Pondok-Pondok |
---|
Etimologi dan Sejarah
Pemandangan
Daya Tarik
- Kerangka Ikan Joko Tuo

- Tasbih Raksasa

- Area Olahraga Alam
- Pemandangan